Indonesia Pasar Terbesar Ketiga Motor Listrik di Dunia
Indonesia akan menjadi negara dengan populasi motor listrik terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India.
Bisnis.com, JAKARTA- Pertumbuhan motor listrik di Indonesia diproyeksi akan terus masif dan bahkan berpotensi terbesar kedua di dunia.
Sekretaris Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Abdullah Alwi mengatakan Indonesia akan menjadi negara dengan populasi motor listrik terbesar ketiga di dunia setelah China dan India.
“Penjualan motor terbesar China, kedua India, dan Indonesia akan menjadi nomor 3 di dunia pada 2030,” tuturnya dalam acara Xplore Motor Listrik di kantor Bisnis Indonesia, Kamis (25/1/2024).
Hal ini merujuk pada riset McKinsey yang mengatakan India dan Indonesia akan menjadi pasar motor listrik terbesar setelah China. Adapun, pertumbuhan motor listrik di India dan Indonesia diperkirakan mencapai 66%, dan 67% per tahun sampai 2030.
Pertumbuhan dari India dan Indonesia akan membuat porsi motor listrik yang beredar di Asia Tenggara sekitar 36% dari seluruh dunia, dibandingkan pertumbuhan kurang dari 1% untuk saat ini.
Alwi juga merujuk data dari Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan, populasi motor listrik sampai saat ini sudah mencapai 74.998 unit. Meningkat jauh dari 55.000 unit dibandingkan 2021.
Sejauh ini, sudah terdapat 38 perusahaan yang menjadi anggota Aismoli dengan rincian, 30 dari sepeda motor, dan 8 konversi. Kemudian ada 19 merek motor listrik dengan 56 model yang terdaftar pada Sisapira.id
“Peluang industri saat ini cukup banyak dengan perusahaan mengembangkan motor di Indonesia. Hal ini akan menjadi peluang basis industri bisa melakukan ekspor,” tuturnya.
HILIRISASI NIKEL
Aismoli menyebut baterai jenis Lithium-ion (Li-ion) yang berbahan baku nikel lebih cocok untuk digunakan pada produk elektrifikasi. Alhasil, proyek motor listrik sepaket dengan keinginan pemerintah untuk program penghiliran nikel.
Lebih jauh, Abdullah Alwi mengatakan kepadatan dari baterai Li-ion yang lebih tinggi membuat produk menjadi lebih tahan lama bila dibandingkan dengan jenis lead acid. Terlebih lagi Indonesia memiliki sumber nikel terbesar di dunia.
“Sebenarnya paling cocok untuk sepeda motor listrik karena density tinggi charge lebih besar dan secara umum lebih besar. Kalau pakai lithium bisa tahan 4-5 tahun,” ujarnya.
Sementara baterai lead acid memang jauh lebih murah dibandingkan Li-ion, tetapi ketahanannya hanya mencapai dua tahun sebelum mengalami penurunan performa.
Para produsen motor listrik di Indonesia pun disebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk berkualitas dengan menggunakan jenis baterai Li-ion. Hanya saja harga motor memang akan cenderung lebih mahal. “Saya sangat yakin beberapa tahun ke depan masyarakat akan sadar dan beli sepeda motor listrik berkualitas dan bagus,” tuturnya.