Bank Data untuk Ekspansi ala Onty Cake and Bakery

Onty Cake and Bakery asal Kota Pekalongan menyadari pentingnya proses riset dan pengembangan bagi perusahaan untuk berekspansi.

Bisnis.com, JAKARTA – Proses riset dan pengembangan menjadi salah satu kunci dan ‘menu wajib’ bagi tiap perusahaan untuk berekspansi. Onty Cake and Bakery asal Kota Oekalongan, pun menyadari pentingnya hal tersebut, terutama untuk bersaing di industri makanan dan minuman, yang banyak digeluti oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per 2020, industri mikro dan kecil (IKM) di Indonesia cenderung didominasi oleh pelaku usaha di sektor makanan dan minuman. Secara nasional jumlah IKM di sektor makanan dan minuman mencapai 1,5 juta unit usaha. 

Data itu, di satu sisi menunjukkan besarnya potensi bisnis di sektor tersebut. Namun di sisi lain, data BPS juga memperlihatkan perlunya upaya dan strategi yang tepat untuk bersaing dengan jutaan pelaku usaha lain dalam memperebutkan potensi pasar yang besar itu. 

Hal tersebut tampak disadari betul oleh Trias Wahyu Arditya dan istrinya yakni Farah, yang mendirikan Onty Cake and Bakery sejak 2015 lalu. Mereka melihat, bisnis ini tak boleh dilakukan secara serampangan, terutama dalam melaksanakan ekspansi. 

Mereka menyatakan bahwa berekspansi dengan membuka outlet baru di kota-kota lain di luar Pekalongan, merupakan salah satu target jangka panjang Onty Cake and Bakery. Sekadar informasi, hingga saat ini Onty Cake and Bakery telah memiliki 2 outlet yang berada di Kota Pekalongan. 

Namun demikian, Trias dan Farah rupanya memiliki strategi khusus dalam melakukan ekspansi ke luar kota tersebut.

Berbasiskan pengalamannya di dunia digital, Trias berujar bahwa terdapat beberapa langkah yang harus dipenuhi sebelum akhirya membuka outlet baru di luar kota. Salah satunya dengan menggandeng mitra atau rekanan untuk berkolaborasi mengoperasikan outlet Onty Cake and Bakery di luar Pekalongan.

“Yang kedua adalah, saya ingin memutuskan sebuah kota menjadi tujuan ekspansi Onty Cake and Bakery, dengan didasarkan pada database yang saya miliki dari penjualan secara online,” kata Trias Jumat (11/8/2023).  

Untuk itu, secara jangka pendek, Trias ingin memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar ke luar daerah Pekalongan melalui penjualan secara daring (online). Melalui penjualan secara daring tersebut, dia bisa mendapatkan bank data yang lengkap terkait dengan produk yang diminati masyarakat sebuah kota, jumlah konsumen loyal dan pertumbuhan konsumen baru serta demografi konsumennya. 

“Melalui penetrasi penjualan secara online yang efeknya kami punya koleksi bank data konsumen, kami bisa melihat seberapa potensial sebuah daerah untuk kami buka outlet guna mengoptimalkan penjualan secara offline,” lanjut Trias. 

Untuk itu, dalam waktu dekat dia ingin mengoptimalkan laman resminya yakni www.ontycake.id sebagai salah satu saluran utama penjualan secara daring. Kehadiran laman resmi tersebut akan melengkapi saluran penjualan dan pemasaran produknya yang selama ini ditunjang oleh lokapasar (marketplace) dan media sosial perusahaan. 

Sejauh ini, ujar Trias, sebanyak 70 persen penjualan produknya yang meliputi brownies, cookies dan pasta diperoleh secara luring. Sementara sisanya sebesar 30 persen didapatkan lewat kanal daring. 

Untuk itu, dia menargetkan sejumlah inisiatif untuk menggenjot penjualan secara daring. Sejauh ini, selain terus mengoptimalkan laman resminya, dia juga telah bekerja sama dengan beberapa startup logistik untuk menunjang proses pengiriman produknya ke konsumen. 

Selain itu, dia juga aktif mengikuti pendampingan dan seminar yang diberikan oleh beberapa pihak, termasuk oleh PT Telkom Indonesia Tbk. guna mengoptimalkan penjualan dan pemasaran produknya. 

Di sisi lain, dia juga menyadari pentingnya infrastruktur digital guna menopang penjualannya. Trias pun mengakui dengan kehadiran Indibiz milik Telkom, dia merasa aman dan nyaman untuk melayani konsumennya. 

“Kami ingin konsumen merasa terus terhubung dengan kami. Salah satunya melalui saluran digital. Maka dari itu, penting sekali kehadiran jaringan internet yang stabil seperti yang diberikan Indibiz selama ini,” katanya.

KUALITAS JADI ACUAN

Sementara itu, di samping mengoptimalkan strategi pemasaran, Trias juga menyatakan bahwa dia ingin terus memastikan bahwa produknya memiliki kualitas yang tinggi. Dia meyakini, kualitas yang baik dari produknya merupakan salah satu kunci bisnisnya dapat terus berkembang hingga saat ini. 

“Dulu saya memulai menjual produk ini dari medsos pribadi dan jaringan kawan komunitas yang saya miliki di Pekalongan. Meskipun yang beli awalnya adalah teman-teman sendiri, saya ingin pastikan kualitas produk saya tinggi. Maka saya yakin, teman-teman yang menjadi pembeli awal, mau membeli lagi bukan karena hubungan pertemanan, tetapi murni karena kualitas produk saya,” ujarnya. 

Dia meyakini, selain melalui proses pemasaran yang disiapkan secara khusus, kualitas yang tinggi dari produknya juga merupakan saluran pemasaran dapat hadir dan berkembang secara alamiah. 

“Orang Jawa itu erat dengan gethok-tular. Jadi kalau ada barang bagus, mereka pasti akan merekomendasikan barang itu ke saudara-saudaranya atau teman-temannya yang lain. Saya ingin Onty Cake dan Bakery bisa terus memanfaatkan itu,” lanjutnya.  

Trias mengatakan, selain memanfaatkan gethok-tular dari kalangan rekan-rekannya, dia juga berharap hal tersebut juga dapat diterapkan oleh konsumennya yang berasal dari kalangan wisatawan di Pekalongan. 

Dia berujar, selama pandemi Covid-19, Onty Cake and Bakery mendapatkan berkah dari situasi di Kota Pekalongan yang relatif berbeda dari kota-kota lain. Sebab ketika, pandemi melanda, aktivitas wisatawan dari luar kota di Pekalongan tetap terjaga. 

Sebab menurutnya, selama masa pandemi, Pekalongan menjadi tujuan dari para pebisnis yang ingin mengembangkan usahanya di beberapa daerah sekitarnya. 

“Banyak pebisnis yang punya urusan bisnis seperti di Kawasan Industri Batang atau PLTU Batang yang menginap di Pekalongan selama pandemi lalu. Dan alhamdulilah mereka menjadikan Onty Cake and Bakery sebagai salah satu oleh-oleh yang mereka bawa ketika pulang. Harapannya semangat gethok-tular ini bisa berjalan juga melalui para wisatawan in,” pungkasnya.