Lebih Dekat dengan Konsumen, Lewat Dunia Maya ala Gloeshoes
Perkembangan industri digital kian membuktikan bahwa jarak di yang jauh di dunia nyata bukan menjadi soal ketika berpindah medium ke dunia maya.
Bisnis.com, JAKARTA – Dewasa ini, perkembangan industri digital kian membuktikan bahwa jarak di yang jauh di dunia nyata bukan menjadi soal ketika berpindah medium ke dunia maya. Termasuk dalam hal menjalin komunikasi dan relasi yang lebih erat antara pengusaha dengan konsumennya.
Fenomena itu disadari betul oleh Nabella Zya Arofa yang merupakan pemilik dan pendiri dari Gloeshoes. Sekadar informasi, Gloeshoes merupakan perusahaan yang masuk kategori industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak di sektor alas kaki. Perusahaan tersebut berbasis di Kota Malang, Jawa Timur.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Nabella sadar betul bahwa komunikasi yang baik dengan konsumen merupakan kunci baginya. Apalagi, Gloeshoes bergerak di industri alas kaki yang membebaskan konsumennya menentukan desain yang diinginkan, alias custom.
Nabella bercerita, kendati perusahaannya berbasis di Malang, namun hampir 80 persen konsumennya berasal dari luar kota, terutama kawasan Jabodetabek. Pangsa pasar yang jauh dari basis usahanya tersebut terbentuk lantaran Gloeshoes mengandalkan 95 persen pemasaran dan layanannya secara daring (online).
“Saya hingga saat ini hampir semua proses transaksi penjualan dan pemasaran melalui online. Hal ini semua bermula dari keputusan saya untuk berbisnis menjadi reseller sepatu sebelum mendirikan Gloeshoes ini,” katanya, Senin (14/8/2023).
Dia bercerita, awalnya dia merupakan seorang reseller produk sepatu yang dibuat oleh perusahaan asal dari Bandung. Dalam perjalanannya, dia sering kali menemui permintaan terhadap sepatu yang memiliki spesifikasi khusus, yang ternyata tidak dipunyai oleh perusahaan asal Bandung tersebut.
Salah satu spesifikasi yang tidak bisa dipenuhi, yang dimaksud oleh Nabella adalah sepatu yang berbahan baku kulit asli. Hal itu pun membuatnya memperoleh ide untuk mengakomodasi keinginan para konsumennya tersebut.
“Kebetulan di Malang banyak perajin dari bahan baku kulit asli. Dari situ saya coba realisasikan ide saya dengan membuat sepatu custom dengan menggandeng perajin di Malang. Alhamdulilah dari awalnya coba-coba bikin 3 pasang sepatu, sekarang malah jadi terus bertumbuh dan jadi bisnis utama,” lanjut Nabella.
Besarnya potensi pasar sepatu custom tersebut membuatnya memberanikan diri membuat merek Gloeshoes pada Agustus 2019. Gayung pun bersambut, sejak saat itu permintaan dari konsumen untuk membuat dan membeli sepatu custom terus meningkat hingga saat ini.
Nabella berujar, pengalamannya sebagai mantan reseller dan pegawai di sebuah toko sepatu, membuatnya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas terkait dengan karakter konsumen alas kaki.
“Dulu di toko sepatu saya sering menemukan konsumen kesulitan mencari sepatu yang pas. Sering kali konsumen mendapatkan ukuran sepatu yang sesuai. Namun, ketika dipakai tidak nyaman karena lebar ukuran kakinya tidak pas. Dari situ saya berpikir, custom sepatu punya potensi pasar yang besar,” katanya.
Kini melalui Gloeshoes, Nabella pun berupaya menampung dan mengakomodasi konsumen yang kesulitan mendapatkan sepatu yang pas dengan ukuran kakinya. Bahkan ketika domisili sang konsumen jauh dari Malang.
Hal itu dilakukannya dengan mengoptimalkan kanal laman resminya yakni www.gloeshoes.com dan akun media sosialnya.
Dalam praktiknya, dia mengatakan bahwa konsumen dapat menghubunginya dan memesan desain yang diinginkan melalui katalog yang ada di laman resmi dan media sosial Gloeshoes. Selanjutnya, usai memilih, konsumen akan diarahkan untuk melakukan konsultasi langsung secara daring dengan Nabella untuk menentukan ukuran dan desain yang pas.
“Ternyata hal ini banyak disukai orang-orang yang mungkin tidak punya banyak waktu untuk pergi ke mal atau toko, namun ingin dapat sepatu sesuai desain yang diinginkan dan ukuran yang pas,” ujar Nabella.
Praktik tersebut, membuat Nabella bisa menjadi lebih dekat dengan konsumen. Dia dalam hal ini, dapat memahami secara lebuh jauh keinginan dari konsumen.
Di sisi lain, dengan kedekatan yang dimilikinya bersama konsumen, dia dapat menyampaikan berbagai kelebihan dari produk sepatunya. Salah satunya adalah bahan baku kulit sepatu buatannya, yang diklaim bebas dari penyebab kanker kulit.
PEMETAAN PASAR
Di sisi lain, kedekatan yang dibangun oleh Nabella dengan konsumennya, terbukti membantunya dalam melalui tekanan akibat pandemi Covid-19. Hal itu dibuktikan dari keberhasilannya dalam memetakan perubahan minat konsumen.
“Sebelum pandemi, banyak konsumen saya yang order model boots. Namun setelah pandemi, permintaan boots turun drastis, karena kebanyakan yang beli adalah pengguna untuk bepergian ke luar negeri,” ujarnya.
Namun berkat relasi dan komunikasi yang masih terjalin dengan baik bersama konsumennya, dia mendapatkan informasi bahwa minat pasar telah bergeser ke model lain. Seperti salah satunya model heels.
Informasi itu pun direspons dengan cepat oleh Nabella untuk menggejot desain sepatu heels dan lain sebagainya yang sedang mengalami kenaikan minat dari konsumen. Hasilnya, penurunan permintaan dari model boots dapat dikompensasi dengan kenaikan order dari desain lain.
Untuk itu, guna meningkatkan skala bisnisnya ke depan, Nabella mengaku masih akan mengoptimalkan saluran pemasaran secara digital. Dia mengaku masih terus mempelajari potensi yang tersedia dari dunia maya.
“Saya terus berusaha mengikuti perkembangan di dunia digital. Seperti contohnya saya terus berupaya update dengan algoritma postingan konten di Instagram, termasuk reels. Saya juga mulai belajar melakukan live streaming di Shopee dan tak menutup kemungkinan nanti di Tiktok,” katanya.
Kendati masih fokus di platform digital, dia menargetkan untuk mengembangkan pemasaran secara luring (offline). Salah satunya dengan mendirikan outlet luring.
“Tahun ini saya mendapatkan bantuan permodalan dari UKM Access dari Telkom. Modal itu nanti akan saya gunakan untuk mengembangkan outlet offline saya yang pertama,” ujarnya.
Ke depan, Nabella menyebutkan bahwa kehadiran outlet luring akan menjadi salah satu penopang bisnis dari Gloeshoes, setelah selama ini lebih banyak mengandalkan platform daring.