Cepi Nugraha dan Jejak Sukses Memberdayakan Masyarakat Desa via Digitalisasi

Pengalaman sukses Cepi Nugraha dalam mengembangkan program Sinyal Kita di Desa Ibun dan sederet desa lain di Kabupaten Bandung.

Bisnis.com, SOREANG — Di balik kesulitan, ada kemudahan. Adagium itu tampaknya sungguh nyata dari pengalaman sukses Cepi Nugraha dalam mengembangkan program Sinyal Kita di Desa Ibun dan sederet desa lain di Kabupaten Bandung.

Di hadapan problem besar yang mengadang masyarakat desa akibat pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, Cepi bersama rekan-rekan muda yang tergabung dalam komunitas Ranger App menghadirkan inovasi yang menorehkan dampak luar biasa dengan membawa akses digital ke desa-desa terpencil, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. 

Cepi mengisahkan, pada 2021, memulai inisiatif itu bersama komunitas Ranger App, sebuah organisasi pemuda yang bertujuan menciptakan unit-unit bisnis sosial. Ide untuk membangun Sinyal Kita dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan konektivitas di tengah pembatasan aktivitas akibat pandemi. 

Saat itu, masyarakat di Kecamatan Ibun menghadapi kendala besar yakni masih banyaknya wilayah-wilayah tanpa sinyal telekomunikasi alias blank spot. Alhasil, para siswa tidak bisa mengakses pembelajaran daring.

Cepi Nugraha dan Jejak Sukses Memberdayakan Masyarakat Desa via Digitalisasi
Cepi Nugraha dan Jejak Sukses Memberdayakan Masyarakat Desa via Digitalisasi

“Kami membangun jaringan internet pertama kali di wilayah Benteng, yang saat itu benar-benar tidak terjangkau sinyal. Untuk mewujudkannya, kami mendirikan tower dan menggunakan teknologi wireless dari Rancaekek ke Cinunuk,” ungkap pemuda bergelar magister ilmu pendidikan tersebut kepada Bisnis baru-baru ini.

Dengan akses internet yang mulai tersedia, Cepi dan tim Sinyal Kita meluncurkan empat program inovatif yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat:

Pertama adalah Si kancil (Sistem Informasi Kampung Terpencil). Program ini memungkinkan warga desa untuk mengakses informasi penting seperti jadwal penimbangan balita, jadwal ronda, dan kegiatan PKK melalui aplikasi digital.

Kedua, Si Darling (Sistem Keamanan Dalam Jaringan). Dengan menggunakan CCTV berbasis aplikasi, Si Darling membantu masyarakat memantau keamanan lingkungan secara daring, terutama di wilayah rawan pencurian.

Ketiga, Pari (Penghijauan dan Akses Ruang Hijau). Dalam program ini, setiap penanaman pohon diberi insentif berupa satu minggu akses internet gratis. Upaya ini tidak hanya mendukung kelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghijauan.

Keempat, Tukar Sampah dengan Internet. Program ini memungkinkan warga menukar sampah yang mereka kumpulkan dengan voucher internet, sekaligus mempromosikan pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Pada 2023, sambung Cepi, Sinyal Kita memperluas cakupannya ke Desa Mekarwangi dengan fokus membangun ekonomi kreatif berbasis teknologi. Desa ini dikenal dengan produk UMKM seperti olahan makanan khas dan kerajinan kayu. 

Melalui koneksi internet, Sinyal Kita membantu pelaku usaha lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui digitalisasi.

Cepi  juga merencanakan pengembangan program ke Desa Neglasari pada awal 2025. Dengan tema “Neglasari Nyaman, Lestari, dan Asri”, program ini bertujuan untuk memperluas akses internet dan menciptakan desa digital ke wilayah terpencil lainnya.

Edukasi Tanpa Henti

Meski menuai keberhasilan, perjalanan Sinyal Kita tidak bebas dari tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah mengedukasi masyarakat tentang penggunaan internet yang positif. 

“Awalnya, anak-anak hanya menggunakan internet untuk hiburan seperti YouTube dan game. Kami harus terus mengedukasi mereka agar memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dan hal-hal produktif,” cerita pemuda yang juga berprofesi sebagai guru SMK ini.

Cepi juga menghadapi tantangan geografis dalam memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang lebih terpencil. Namun, semangat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Pertamina Geothermal Energy (PGE), menjadi pendorong untuk terus maju.

Menurutnya, keberhasilan Sinyal Kita tidak lepas dari dukungan PGE. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PGE menyediakan berbagai alat penting seperti tower sinyal dan bibit pohon untuk penghijauan. 

“Pertamina sangat membantu kami, baik dari sisi teknologi maupun pelestarian lingkungan. Bibit-bibit pohon yang mereka berikan juga menjadi bagian integral dari program penghijauan kami,” jelas Cepi.

Ovinda Hariesa, Junior Asisten 1 CSR PGE Area Kamojang, menjelaskan bahwa Sinyal Kita merupakan salah satu dari tiga program utama yang dijalankan pihaknya untuk mendukung digitalisasi di wilayah operasionalnya. Selain Sinyal Kita, dua program lainnya adalah Ibun Mall, Ranger App.

"Sinyal Kita membantu masyarakat, khususnya anak-anak, untuk dapat mengakses pembelajaran daring menggunakan internet yang disediakan. Anak-anak bisa menukarkan sampah anorganik menjadi vocer internet atau menanam pohon untuk mendapatkan akses internet," ujar Ovinda.

Dalam CSR itu, dia memerinci, PGE memang memberikan dukungan berupa peralatan seperti tower pemancar sinyal dan bibit pohon untuk program penghijauan. PGE pun memberikan pendampingan dan membantu proses identifikasi kebutuhan untuk perluasan program Sinyal Kita ke depan.

“Karena memang tujuan PGE tentunya tidak hanya sekedar memberikan bantuan. Kami tentunya sangat mengharapkan ada keberlanjutan dari program ini.”

Apalagi, tambah Ovinda, masih banyak wilayah blank spot di sekitar yang tentunya masih membutuhkan akses internet demi membantu kehidupan sehari-hari masyarakat. 

“Dan tentunya ini juga menjadi prioritas kami untuk melakukan mapping dan juga untuk identifikasi kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat yang berada dekat dengan ring operasional perusahaan,” pungkasnya.

Yang pasti, kisah sukses Cepi Nugraha dkk. Bersama PGE mengembangkan Sinyal Kita menjadi bukti bahwa inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan besar. 

Dengan semangat untuk memberdayakan desa-desa terpencil, Cepi telah menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga jembatan untuk membuka peluang baru bagi masyarakat.

artikel lainnya