Kisah Sukses Desi di Tengah Dahaga Bahan Bakar Kutai Barat

Penyaluran BBM dipandang sebagai kesempatan emas yang tidak dilewatkan begitu saja oleh perempuan gigih di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dipandang sebagai kesempatan emas yang tidak dilewatkan begitu saja oleh perempuan gigih di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. 

Desi, seorang perantau asal Sumatera yang kini berdomisili di Begala, Kutai Barat, berhasil mendirikan Pertashop atau sebuah agen penjualan BBM skala kecil.

Desi melihat celah bisnis yang menjanjikan, berawal dari kegelisahan akan sulitnya akses BBM di daerahnya. 

Berbekal informasi di dunia maya dan kepemilikan lahan strategis, dia memberanikan diri untuk memulai proses perizinan pendirian Pertashop yang  memakan waktu kurang lebih enam bulan. 

"Karena tidak langsung melengkapi (surat tanah dan dokumen perizinan lainnya), itu kami makan waktu sampai 6 bulan. Tapi dengan dukungan dari Pertamina, alhamdulillah semua berjalan lancar," ujarnya saat diwawancarai secara eksklusif. 

Desi memberikan tips bagi calon pengusaha Pertashop, yaitu untuk melengkapi semua persyaratan administrasi di awal. 

“Dengan begitu, proses pengajuan akan berjalan jauh lebih lancar," terangnya.

Wanita yang juga menjabat sebagai Koordinator Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren Assalam ini menambahkan, Pertamina membantu menyediakan peralatan yang dibutuhkan dengan investasi sebesar Rp250 juta per unit dengan kapasitas 3 ton, dimana terdapat dua unit dispenser.

“Estimasi modal awal yang digelontorkan berkisar antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar,” katanya.

Saat ini, dia menyebutkan telah mencapai titik impas, bahkan mencatatkan keuntungan sekitar 70% setelah dua tahun beroperasi. 

Menurutnya, permintaan BBM di wilayah ini terbilang luar biasa tinggi terutama dari area perkebunan sawit Bekokong yang sering membeli 500-700 liter.

“Informasi kedatangan BBM dibagikan di grup, jadi konsumen dapat memantau,” terang Desi. 

Dia mengaku, tidak jarang stok BBM ludes terjual hanya dalam kurun waktu empat jam setelah pengiriman. 

Konsumennya pun beragam, mulai dari warga sekitar yang menggantungkan kebutuhan sehari-hari, para pengecer yang menjangkau pelosok desa, hingga pelaku industri seperti pertambangan dan perkebunan sawit.

Dia mengungkapkan bahwa kehadiran Pertashop ini sangat penting bagi masyarakat sekitar. Sebelumnya, mereka harus berjibaku dengan antrean panjang dan belum tentu mendapatkan BBM yang dibutuhkan. 

artikel lainnya