Intip Dampak Positif Program Konversi BBM ke BBG bagi Nelayan Kecil Cilacap
Program Konversi BBM ke BBG yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM dan Pertamina telah memberikan dampak positif bagi nelayan kecil di Cilacap
Bisnis.com, CILACAP - Program Konversi BBM ke BBG yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM dan Pertamina telah memberikan dampak positif bagi nelayan kecil di Cilacap. Sedikitnya, terdapat dua dampak positif yang langsung dirasakan pada nelayan kecil di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Indarto mengatakan bahwa Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Nelayan telah memberikan dua manfaat positif bagi nelayan kecil di Cilacap.
Pertama, konversi BBM ke BBG mengurangi pencemaran karena lebih ramah lingkungan. Kedua, dengan menggunakan BBG nelayan mendapatkan manfaat langsung berupa mengurangi biaya operasional pencairan ikan.
"Program konversi BBM ke BBG untuk nelayan perairan darat, sungai waduk dan rawa berjalan dengan baik. Nelayan bisa menekan biaya operasional hingga 60% persen," katanya kepada Bisnis.com baru-baru ini.
Indarto menuturkan cukup sulit untuk mengukur perbaikan ekonomi atau kesejahteraan para nelayan karena program konversi BBM ke BBG. Pasalnya, kesejahteraan nelayan tidak hanya terkait biaya operasional tetapi juga faktor cuaca hingga ketersediaan ikan.
Namun, yang pasti berkat program konversi BBM ke BBN, pendapatan nelayan membaik karena penghematan pada sisi operasional. "Karena kalau bicara biaya operasional itu terukur," katanya.
Adapun, Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan telah bergulir sejak 2016 lalu. Program ini digulirkan Kementerian ESDM bersama Pertamina dengan tujuan mengurangi ketergantungan nelayan pada bahan bakar fosil dan mengurangi biaya operasional.
Melalui pembagian konverter kit, nelayan kecil diharapkan dapat melakukan penghematan biaya melaut, menaikkan daya beli masyarakat nelayan, menumbuhkan kegiatan ekonomi, mengurangi konsumsi BBM, serta penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan aman.
Indarto melanjutkan sejak diluncurkan pada 2016 lalu, Kabupaten Cilacap telah menerima sebanyak 7.930 paket konversi BBM ke BBG. Program bantuan ini kemudian disalurkan kepada para nelayan kecil di mana 1 kartu keluarga (KK) mendapat 1 paket.
Dia memberikan catatan agar pemerintah dan juga Pertamina bisa menyediakan layanan servis atau suku cadang sehingga mudah diakses nelayan. Pasalnya, alat konverter saat ini belum dijual bebas.
"Kalau ada nelayan yang berminat, atau nelayan yang sudah pakai lalu rusak alatnya, mereka mau cari ke mana. Kalau tidak mereka akan balik lagi pakai BBM," katanya.
Tidak lupa Indarto mengapresiasi dukungan kuat Pertamina untuk membantu para nelayan kecil di Cilacap. Selain melalui sejumlah program unggulan seperti konversi BBM ke BBG, Pertamina juga aktif mendampingi dan membina nelayan dan UMKM di Cilacap.
"Dinas Perikanan Cilacap sudah cukup lama bekerja sama dengan Pertamina terkait dengan program perikanan secara umum, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya," paparnya.
Senada, Indra, Pengurus Nelayan Cilacap Barat mengatakan Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan terbukti sangat membantu perekonomian para nelayan karena ada penghematan biaya operasional.
"Perbandingan harga nilai ekonomisnya [lebih hemat] banyak banget," katanya.
Indra menuturkan Paguyuban Nelayan Cilacap Barat meliputi 6 kecamatan dengan jumlah nelayan sekitar hampir 2.000-an nelayan. Dari jumlah itu, sekitar 1.800-an nelayan menikmati program konversi BBM ke BBG sejak pertama kali diluncurkan pada 2016 silam.
Dia melanjutkan 1 tabung gas dapat digunakan selama 2 hari dengan rata-rata jarak tempuh dari rumah ke lokasi mencari ikan sekitar 1 jam perjalanan. Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada kendala operasional yang signifikan pada penggunaan LPG untuk nelayan.
Indra berharap program konversi BBM ke BBG berlanjut untuk jangka panjang. Pada saat bersamaan, service center juga perlu didekatkan untuk membantu nelayan ketika membutuhkan suku cadang dan perawatan.
Selain itu, harapannya pasokan tabung gas lebih konsisten. Pangkalan gas jika memungkinkan ditambah karena pada beberapa momen tertentu para nelayan menghadapi kelangkaan gas.
"Jadi memang penerima program ini dan alokasi gas-nya itu masih ada kekurangan. Kami sudah usulkan untuk hadirkan beberapa pangkalan lagi untuk penambahan," imbuhnya.
artikel lainnya