Pilar Utama Pertamina Tingkatkan Kualitas Produksi BBM Indonesia

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan siap menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) bangsa ini.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan siap menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) bangsa ini.

Proyek yang diinisiasi oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan tersebut, menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak hanya difokuskan pada peningkatan kapasitas kilang, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk serta kompleksitasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, kapasitas kilang akan meningkat signifikan dari 260.000 barel per hari (KBPD) menjadi 360 KBPD. Setali tiga uang, kualitas produk akan meningkat dari standar EURO II menjadi EURO V yang mencerminkan komitmen terhadap standar lingkungan yang lebih tinggi. 

Selanjutnya, kompleksitas kilang yang diukur dengan Nelson Complexity Index (NCI), juga akan meningkat dari 3,7 menjadi 8,0 yang berarti kemampuan kilang menjadi lebih canggih dan semakin efisien.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Balikpapan, Asep Sulaeman menyatakan proyek ini bernilai investasi sebesar US$ 7,4 miliar. 

"Proyek RDMP Balikpapan adalah tonggak penting dalam upaya kami untuk memastikan ketersediaan BBM yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia," ujarnya belum lama ini.

Dalam hal produksi, proyek ini diproyeksi akan meningkatkan produksi BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD untuk gasoline, diesel, dan avtur. 

Selain itu, produksi LPG juga akan mengalami lonjakan dari 48.000 ton per tahun (KTPA) menjadi 384 KTPA, atau melonjak sebesar 336 KTPA. 

Sedangkan, produk petrokimia dan sulfur yang akan dikirimkan sebagai bahan baku untuk New PP Balongan turut meningkat dari 0 menjadi 283 KTPA.

EFEK PENGGANDA

Tak hanya itu, Asep mengungkapkan bahwa proyek ini juga memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan pencapaian keselamatan kerja. 

Hingga minggu ke-4 September 2024, total tenaga kerja yang terserap mencapai 13.822 orang, dengan target penyerapan tambahan sebanyak 600 pekerja operasi. 

“Total jam kerja aman yang mencapai adalah 91,7 juta jam,” terang Asep.

Di sisi lain, proyek ini juga berhasil mencapai realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35,14% pada Agustus 2024, melebihi target yang ditetapkan sebesar 30%-35%. 

Progres Engineering, Procurement, and Construction (EPC) ISBL-OSBL RDMP Balikpapan juga telah mencapai 91,21% hingga minggu ke-4 September 2024.

Secara keseluruhan, proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Sebagaimana diketahui, proyek ini melibatkan 5.203 peralatan dengan berat total mencapai 110.000 ton. 

Peralatan terberat adalah Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) First Regenerator dengan berat 1.099 ton atau setara dengan 12 pesawat Boeing 737-800. 

Adapun, peralatan tertinggi adalah propane/proylene splitter dengan tinggi 110 meter yang setara dengan gedung 30 lantai.

artikel lainnya